SUBNETING CIDR DAN VLSM
CIDR(Classless Inter-Domain Routing)
Seorang Network Administrator sering kali membutuhkan pembagian network dari suatu IP Address yang telah diberikan oleh Internet Service Provider (ISP). Dikarenakan persedian IP Address pada saat ini sangat terbatas akibat menjamurnya situs-situs di internet. Cara untuk membagi network ini disebut dengan subneting dan hasil dari subneting disebut subnetwork. Langkah-langkah subneting adalah sbb :
contoh soal 1:
Suatu perusahaan mendapatkan IP adress dari suatu ISP 160.100.0.0/16, perusahan tersebut mempunyai 30 departemen secara keseluruhan, dan ingin semua departemen dapat akses ke internet. Tentukan network(subnet) tiap departemen ?
Solusi ;
1. Tentukan berada dikelas mana ip tersebut ? B
2. Berapa jumlah subnet yang dibutuhkan ? 30
dengan rumus 2x > subnet yang dibutuhkan prefix
21= 25 = 32 subnet > 30 subnet
3. Ubah menjadi biner
network-portion host-portion
ip address = 10100000 01100100 00000000 00000000
prefix 21 = 11111111 11111111 11111000 00000000 subnet mask = 255.255.248.0
4. banyak host per subnet 2y-2 = 211-2 = 2048-2 = 2046 host
Banyak block subnet = 256- nilai decimal pada octet 3 = 256-248 = 8 (0,8,16,24,32,40,48,56,64,72,80,88,96,104,112,120,128,136,144,152,160,168,176,184,192,200.208.216,224,232,240,248).
Network Broadcast Range-Hoat
SUBNET BROADCAST HOST AWAL – HOST AKHIR
160.100.0.0 160.100.7.255 160.100.0.1 – 160.100.7.254
160.100.8.0 160.100.15.255 160.100.8.1 – 160.100.15.254
160.100.16.0 160.100.23.255 160.100.16.1 – 160.100.23.254
160.100.24.0 160.100.31.255 160.100.24.1 – 160.100.31.254
160.100.32.0 160.100.39.255 160.100.32.1 – 160.100.39.254
160.100.40.0 160.100.47.255 160.100.40.1 – 160.100.47.254
160.100.48.0 160.100.55.255 160.100.48.1 – 160.100.55.254
160.100.56.0 160.100.63.255 160.100.56.1 – 160.100.63.254
160.100.64.0 160.100.71.255 160.100.64.1 – 160.100.71.254
……………. ……………. …………………………………
160.100.248.0 160.100.255.255 160.100.248.1 – 160.100.255.254
VLSM (Variable Leght Subnet Mask)
Konsep subneting memang menjadi solusi dalam mengatasi jumlah pemakaian IP Address. Akan tetapi kalau diperhatikan maka akan banyak subnet. Penjelasan lebih detail pada contoh :
contoh soal 1:
Pada suatu perusahaan yang mempunyai 6 departemen ingin membagi networknya, antara lain :
1. Departemen A = 100 host
2. Departemen B = 57 host
3. Departemen C = 325 host
4. Departemen D = 9 host
5. Departemen E = 500 host
6. Departemen F = 25 host
IP Address yang diberikan dari ISP adalah 160.100.0.0/16
Apabila kita menggunakan subneting biasa maka akan mudah di dapatkan akan tetapi hasil dari subneting (seperti contoh 1 CIDR) tersebut akan terbuang sia-sia karena hasil dari subneting terlalu banyak daripada jumlah host yang dibutuhkan. Maka diperlukan perhitingan VLSM yaitu :
1. Urut kebutuhan host yang diperlukan
1. Departemen E = 500 host
2. Departemen C = 325 host
3. Departemen A = 100 host
4. Departemen B = 57 host
5. Departemen F = 25 host
6. Departemen D = 9 host
2. Ubah menjadi biner
network-portion host-portion
10100000 01100100 00000000 00000000
11111111 11111111 00000000 00000000
Jika pada subneting dimabil dari network maka pada VLSM diambil pada dari host
l Untuk 500 host
network-portion host-portion
10100000 01100100 00000000 00000000
11111111 11111111 00000000 00000000
Untuk 500 host dimabil 9 bit dari host-portion karena
2n-2 > jumlah host
Hasilnya 160.100.0.0/23
Network Broadcast Range-Hoat
SUBNET BROADCAST HOST AWAL – HOST AKHIR KET
160.100.0.0/23 160.100.1.255 160.100.0.1 – 160.100.1.254 DIPAKAI
160.100.2.0/23 160.100.3.255 160.100.2.1 – 160.100.3.254
160.100.4.0/23 160.100.5.255 160.100.4.1 – 160.100.5.254 TIDAK DIPAKAI
160.100.6.0/23 160.100.7.255 160.100.6.1 – 160.100.7.254
……………… ……………… ……………………………..
160.100.254.0/23 160.100.255.255 160.100.254.1–160.100.255.254
SUBNET MASK 255.255.254.0
l Untuk 325 host kita masih dapat menggunakan subnet dari 500 host karena masih dalam arena 23 dan pilihlah subnet yang belum digunakan.
l Untuk 100 host menggunakan 25 > 100 dan ambil salah satu dari subnet sebelumnya yang belum terpakai.
misal 160.100.4.0/25
network-portion host-portion
10100000 01100100 00000100 00000000
11111111 11111111 00000100 00000000
maka
Network Broadcast Range-Hoat
SUBNET BROADCAST HOST AWAL – HOST AKHIR KET
160.100.4.0/24 160.100.4.127 160.100.4.1 – 160.100.4.126 DIPAKAI
160.100.4.128/24 160.100.4.255 160.100.4.129 – 160.100.4.254 TIDAK DIPAKAI
SUBNET MASK 255.255.255.128
l Untuk 57 host menggunakan 26 >57 dan ambil salah satu dari subnet sebelumnya yang belum terpakai.
misal 160.100.4.128/26
network-portion host-portion
10100000 01100100 00000100 10000000
11111111 11111111 00000100 10000000
maka
Network Broadcast Range-Hoat
SUBNET BROADCAST HOST AWAL – HOST AKHIR KET
160.100.4.128/26 160.100.4.191 160.100.4.129 – 160.100.4.190 DIPAKAI
160.100.4.192/26 160.100.4.255 160.100.4.193 – 160.100.4.254 TIDAK DIPAKAI
SUBNET MASK 255.255.255.192
l Untuk 25 host menggunakan 27 > 25 dan ambil salah satu dari subnet sebelumnya yang belum terpakai.
misal 160.100.4.192/27
network-portion host-portion
10100000 01100100 00000100 11000000
11111111 11111111 00000100 11000000
maka
Network Broadcast Range-Hoat
SUBNET BROADCAST HOST AWAL – HOST AKHIR KET
160.100.4.192/27 160.100.4.223 160.100.2.193 – 160.100.4.222 DIPAKAI
160.100.4.224/27 160.100.4.255 160.100.4.225 – 160.100.4.254 TIDAK DIPAKAI
SUBNET MASK 255.255.255.224
l Untuk 9 host menggunakan 28 > 9 dan ambil salah satu dari subnet sebelumnya yang belum terpakai.
misal 160.100.4.224/28
network-portion host-portion
10100000 01100100 00000100 1110000
11111111 11111111 00000100 1110000
maka
Network Broadcast Range-Hoat
SUBNET BROADCAST HOST AWAL – HOST AKHIR KET
160.100.4.224/28 160.100.4.239 160.100.4.225 – 160.100.4.238 DIPAKAI
160.100.4.240/28 160.100.4.255 160.100.4.241 – 160.100.4.254 SISA YANG TIDAK DIPAKAI
……………….. ……………… ………………………………
160.100.255.240 160.100.255.255 160.100.255.241 –160.100.255.254
SUBNET MASK 255.255.255.240
Sisa IP Address 160.100.4.240 _ 160.100.255.255
CIDR(Classless Inter-Domain Routing)
contoh soal 2:
menggunakan nim terakhir : 2013142054
Suatu perusahaan mendapatkan IP adress dari suatu ISP 154.54.0.0/16, perusahan tersebut mempunyai 6 departemen secara keseluruhan, dan ingin semua departemen dapat akses ke internet. Tentukan network(subnet) tiap departemen ?
Solusi ;
1. Tentukan berada dikelas mana ip tersebut ? B
2. Berapa jumlah subnet yang dibutuhkan ? 6
yang mendekati dengan rumus = 2x x dengan banyaknya bit 1 pada octet ke 3 untuk kelas B
subnet = 23= 8 subnet
prefix 16+x=16+3=19
IP address 154.54.0.0/19
3. Ubah menjadi biner
network-portion host-portion
ip address = 10011010 00110110 00000000 00000000
prefix 19 = 11111111 11111111 11100000 00000000 subnet mask=255.255.224.0
4. banyak host per subnet=2y y= banyaknya bit 0 dari octet 3-octet 4 untuk kelas B
5. Banyak host per subnet= 213-2= 8192-2= 8190 host
Banyak block subnet= 256-nilai decimal pada octet 3 = 256-224 = 32 (0,32,64,96,128,160,192,224).
Network Broadcast Range-Hoat
SUBNET HOST AWAL – HOST AKHIR BROADCAST
154.54.0.0 154.54.0.1 – 154.54.31.254 154.54.31.255
154.54.32.0 154.54.32.1 – 154.54.63.254 154.54.63.255
154.54.64.0 154.54.64.1 – 154.54.95.254 154.54.95.255
154.54.96.0 154.54.96.1 – 154.54.127.254 154.54.127.255
154.54.128.0 154.54.128.1 – 154.54.159.254 154.54.159.255
154.54.160.0 154.54.160.1 – 154.54.191.254 154.54.191.255
154.54.192.0 154.54.192.1 – 154.54.223.254 154.54.223.255
154.54.224.0 154.54.224.1 – 154.54.255.254 154.54.255.255
VLSM (Variable Leght Subnet Mask)
Menggunakan nim terakhir : 2013142054
Konsep subneting memang menjadi solusi dalam mengatasi jumlah pemakaian IP Address. Akan tetapi kalau diperhatikan maka akan banyak subnet. Penjelasan lebih detail pada contoh :
contoh soal 2:
Pada suatu perusahaan yang mempunyai 5 departemen ingin membagi networknya, antara lain :
1. Departemen A = 100 host
2. Departemen B = 57 host
3. Departemen C = 25 host
4. Departemen D = 9 host
5. Departemen E = 200 host
IP Address yang diberikan dari ISP adalah 154.54.0.0/16
Apabila kita menggunakan subneting biasa maka akan mudah di dapatkan akan tetapi hasil dari subneting (seperti contoh 2 CIDR) tersebut akan terbuang sia-sia karena hasil dari subneting terlalu banyak daripada jumlah host yang dibutuhkan. Maka diperlukan perhitingan VLSM yaitu :
Urut kebutuhan host yang diperlukan
Departemen E = 200 host
Departemen A = 100 host
Departemen B = 57 host
Departemen C = 25 host
Departemen D = 9 host
Ubah menjadi biner
network-portion host-portion
10100000 01100100 00000000 00000000
11111111 11111111 00000000 00000000
Jika pada subneting dimabil dari network maka pada VLSM diambil pada dari host
l Untuk 200 host
network-portion host-portion
10011010 00110110 00000000 00000000
11111111 11111111 00000000 00000000
Untuk 200 host dimabil 8 bit dari host-portion karena
2n-2 = 28-2 = 256-2 = 254> jumlah host
Hasilnya 154.54.0.0/24
Network Broadcast Range-Hoat
SUBNET BROADCAST HOST AWAL – HOST AKHIR KET
154.54.0.0/24 160.100.0.255 160.100.0.1 – 160.100.0.254 DIPAKAI
160.100.1.0/24 160.100.1.255 160.100.1.1 – 160.100.1.254 TIDAK DIPAKAI
160.100.2.0/24 160.100.2.255 160.100.2.1 – 160.100.2.254
160.100.3.0/24 160.100.3.255 160.100.3.1 – 160.100.3.254
……………… ……………… ……………………………..
160.100.255.0/23 160.100.255.255 160.100.255.1–160.100.255.254
SUBNET MASK 255.255.254.0
Untuk 100 host menggunakan 25 > 100 dan ambil salah satu dari subnet sebelumnya yang belum terpakai.
misal 154.54.1.0/25
network-portion host-portion
10011010 00110110 00000001 00000000
11111111 11111111 00000001 00000000
maka
Network Broadcast Range-Hoat
SUBNET BROADCAST HOST AWAL – HOST AKHIR KET
160.100.1.0/25 160.100.1.127 160.100.1.1 – 160.100.1.126 DIPAKAI
160.100.1.128/25 160.100.1.255 160.100.1.129 – 160.100.1.254 TIDAK DIPAKAI
SUBNET MASK 255.255.255.128
Untuk 57 host menggunakan 26 >57 dan ambil salah satu dari subnet sebelumnya yang belum terpakai.
misal 154.54.1.128/26
network-portion host-portion
10011010 00110110 00000001 10000000
11111111 11111111 00000001 10000000
maka
Network Broadcast Range-Hoat
SUBNET BROADCAST HOST AWAL – HOST AKHIR KET
160.100.1.128/26 160.100.1.191 160.100.1.129 – 160.100.1.190 DIPAKAI
160.100.1.192/26 160.100.1.255 160.100.1.193 – 160.100.1.254 TIDAK DIPAKAI
SUBNET MASK 255.255.255.192
l Untuk 25 host menggunakan 27 > 25 dan ambil salah satu dari subnet sebelumnya yang belum terpakai.
misal 154.54.1.192/27
network-portion host-portion
10011010 00110110 00000001 11000000
11111111 11111111 00000001 11000000
maka
Network Broadcast Range-Hoat
SUBNET BROADCAST HOST AWAL – HOST AKHIR KET
154.54.1.192/27 154.54.1.223 154.54.1.193 – 154.54.1.222 DIPAKAI
154.54.1.224/27 154.54.1.255 154.54.1.225 – 54.54.1.254 TIDAK DIPAKAI
SUBNET MASK 255.255.255.224
l Untuk 9 host menggunakan 28 > 9 dan ambil salah satu dari subnet sebelumnya yang belum terpakai.
misal 160.100.1.224/28
network-portion host-portion
10011010 00110110 00000001 11100000
11111111 11111111 00000001 11100000
maka
Network Broadcast Range-Hoat
SUBNET BROADCAST HOST AWAL – HOST AKHIR KET
154.54.1.224/28 154.54.1.239 154.54.1.225 – 154.54.1.238 DIPAKAI
154.54.1.240/28 154.54.1.255 154.54.1.241 – 154.54.1.254 SISA YANG TIDAK DIPAKAI
……………….. ……………… ………………………………
154.54.255.240/28 154.54.255.255 154.54.255.241 – 154.54.255.254
SUBNET MASK 255.255.255.240
Sisa IP Address 154.54.1.240 – 154.54.255.255
SELAMAT membaca semoga penjelasan subnetting yang saya post bermanfaat
argato gosaimas